Pages

Echola's Growth Enhancement - Meet The Psychologist

Wednesday, September 5, 2018

Ada ngga yang nunggu-nunggu kelanjutan dari postingan tentang tumbuh kembangnya Mas Echo? Kalo ada, apakah kita teman senasib sepenanggungan? Kalo iya, peyuk dulu dong sini. Emangnya Jokowi sama Prabowo doang yang boleh peyukan? Kalo ngga ada.... YAUDAH!

*ngambek, banting laptop*

Btw, buat yang belum baca kisah sebelumnya, boleh dibaca dulu yaa. Biar nyambung, gitchu. Juga biar traffic blog gue makin ciamik, hihi. #fakir_traffic


Buat yang udah baca postingan sebelumnya pasti tau kalau salah satu dari saran dr. Yovita adalah cek laboratorium. Yang manaaa, masih belum gue lakuin sampe sekarang. Ya abessss, anaknya mau diukur tinggi badan sama lingkar kepala aja dramanya kaya mau dikulitin idup-idup. Apalagi diambil darahnya?

Hasil gambar untuk drama king gif


Gue belum siap untuk menghadapi prahara sebesar itu. Maab.

Errr, alasan yang lebih seriusnya sih, menurut pendapat gue, cek laboratorium sepantasnya dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan di badan Mas Echo. Mungkin kandungan besi di tubuhnya kurang, sehingga penyerapan nutrisinya ngga maksimal. Mungkin ada gangguan di metabolismenya. Mungkin ada gangguan di sistem pencernaannya. Atau apalah, you name it. 

Kemungkinan gangguan-gangguan itu, menurut gue, pantesnya diinvestigasi kalau anaknya ngga ada masalah dengan pola atau nafsu makan. Misalnya, si bocah doyan makan tapi tumbuh kembangnya ngga bagus. Lha anak gueeee, setiap waktu makan adalah waktunya pertumpahan darah antara dia vs gue/cus/mbak.

Susyeh bangettttt, maliiiiihhhh, anak gue makannyaaaa! Terutama makanan yang bergizi, ya. Kalo snack penuh tepung sih, doi lepppp semuanya.

Jadi, sebelum memberanikan diri membawa Mas Echo tes darah, gue mau supaya Mas Echo dibenerin dulu pola makannya. Thus, last week, I brought him to a child psychologist.

Berhubung gue belum pernah konsultasi sama psikolog anak di RSPI sebelumnya, gue capcipcup aja deh, siapa aja yang kira-kira available di hari Sabtu. Biar papanya bisa ikut juga, maksudnya. Akhirnya, kita dapet appointment dengan dra. B. Aryanti Carolina (Ibu Yanti) di hari Sabtu. Ngulik bentar tentang beliau di internet, sepertinya memang beliau ahli di bidang tumbuh kembang anak. So, here we go!

The verdict?

Sesi konsultasinya ngga berjalan selama yang gue pikir. Jadi oleh Ibu Yanti, Mas Echo diobservasi sejak awal masuk ruangan konsultasi. Gue dan suami dipersilahkan duduk di meja konsultasi, sementara Mas Echo dibiarin asik main sendiri di sisi lain ruangan. Waktu Mas Echo minta kita untuk menemani dia main, Ibu Yanti bilang kita untuk mengabaikan Mas Echo dan tetep ngobrol sama Ibu Yanti. Setelah itu gue dan suami ditanya-tanya, apa 'keluhan' kita. Gue bilang aja, anaknya susah banget makannya, tumbuh kembangnya kurang bagus, serta saran dr. Yovita untuk cek laboratorium.

Setelah tanya jawab, Bu Yanti memberikan beberapa saran untuk perbaikan pola makan Mas Echo. To be frank, saran-sarannya ngga ada yang belum pernah gue denger sebelumnya. Seperti lama sesi makan maksimal 30 menit, setelah itu stop. Hentikan semua asupan snack yang ngga bergizi. Boost asupan dengan susu formula, dll. Sesi konsultasi berlangsung sekitar 15 menit. Ngga terlalu lama. Lamaan sesi konsultasi dan USG dengan dr. Aswin, hihi.

Pendapat gue tentang sesi konsultasi ini adalah observasi yang dilakukan ke Mas Echo kurang dalam. Menurut gue, lho, ya. Hanya dilihat bagaimana perilakunya saat di tempat asing, sikapnya ke papamamanya, serta kemampuan adaptasinya. Yang manaaaaa, anak gue kan rada-rada berkepribadian ganda ya, hahah. Maksudnya, dia itu kalo di luar maniiiisssss banget bak putri raja. Begitu di rumah, yassalaaaam, begitu menguras energi dan emosi. Apalagi, sesi konsultasinya dilakukan pas Mas Echo bener-bener baru bangun tidur. Jadi ya dia masih belum menampakkan jati dirinya sebagai kuda lumping jadi-jadian.

Hasil gambar untuk super active kid gif


*hufff*

Dari sesi konsultasi itu, ofkors, ngga ada obat apapun yang diresepkan. Hanya saran-saran saja seperti yang udah gue tulis di atas. Plus, disarankan juga untuk kembali dua minggu lagi untuk melihat perkembangan Mas Echo. Which, frankly, gue ngga tau bakal balik lagi apa ngga, hihi.

Dari sesi konsultasi psikolog ini, ada beberapa hal yang bisa gue rekomendasiin:

- Konsultasi psikolog itu IS A MUST buat tumbuh kembang anak. Ngga perlu nunggu ada masalah atau direkomendasiin sama DSA-nya. Konsultasi psikolog itu bak visitasi ke dokter gigi, lebih baik jika tujuannya untuk mencegah dan memantau, dibanding mengobati.

- Ibu Yanti ini ternyata adalah seorang terapis remedial, yaitu terapis yang memandu terapi untuk anak yang memiliki kesulitan kemampuan berpikir dan logika dasar. Bisa juga untuk anak dengan masalah pembelajaran atau kemampuan sehari-hari lainnya.

- Ternyataaa, di RSPI ada psikolog yang kheuseus buat anak dong! Namanya Roslina Verauli. Sayangnya, waktu prakteknya hanya ada di hari Rabu dan Jumat jam 13.15 - 15.15. Nanti deh, kapan-kapan gue mau coba buat janji.

- Sesi konsultasi psikolog anak, sebaiknya ngga dilakukan deket-deket jam tidur anak. Jangan menjelang jam tidur, atau persis setelah bangun tidur. Kalo ngga ya kaya Mas Echo ini, anaknya masih belom sadar sepenuhnya.

- Untuk sesi konsultasi, sebaiknya kita datang on time, atau lebih baik dateng lebih cepet. Ceritanya gini nih, kita kan biasa di PHP-in sama jam appointment di RSPI. Misalnya dibilang dapet sesi konsultasi jam 3 sore, kita bisa baru masuk ruang konsultasi jam 4 atau bahkan jam 5. Jadii, kemarin waktu diinfokan kita dapat waktu konsultasi jam 12 siang, kita pikir juga bakal ngaret. Ngga taunyaaa, on time dong, kakak! Akhirnya kita harus rela menunggu satu jam karena udah keburu keselak sama sesi terapi. Huhuhu. Lesson learned banget!

- Untuk sesi konsultasi, sebaiknya kita juga mengajak bapaknya si bocah. Kalo ada juga pengasuh atau orang yang biasa mengasuh si bocah. Supaya observasinya bisa lebih menyeluruh, tidak hanya dari satu atau dua sudut pandang saja.


Jadi, apa langkah gue sekarang untuk bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya Mas Echo? Tentunya memperbaiki pola makan dan asupan nutrisinya, ya, seperti saran dari dr. Yovita dan Ibu Yanti. Untuk konsultasi psikolog anak, mungkin akan gue lakukan tapi dengan psikolog anak, bukan dengan Ibu Yanti lagi.

Cara memperbaiki pola makan dan asupan nutrisinya piyeeee??

Baca di post selanjutnya aja ya, yang mana.... belom gue tulis, huahahaha. Akoh mau tidur dulu mumpung si bayi tidur. Bhay!!!








No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS