Demi menjadi istri dan ibu yang lebih berdedikasi di tahun 2018, gue pun memutuskan akan lebih mendalami urusan masak-memasak. Sebenernya nih ya, gue tuh ngga awam-awam banget masak. Waktu gue dan suami masih tinggal deket kantor, hampir tiap hari gue pasti masak. Masaknya pun bukan yang simple-simple macem telor atau goreng nugget dkk. Tapi cenderung yang menguras waktu dan energi, macem semur, opor, capcay, dll. Sekarang, begitu pindah ke rumah sendiri...err...kok mendingan waktunya buat tidur ya? Plus, apa gunanya si mbak? Hahahaha.
Nah, sekarang gue lagi pengen giat masak lagi. Sukur-sukur masakannya enak dan jadi ngga terlalu sering makan di luar. Lumayan kan, uangnya bisa buat meni-pedi??
Sebenernya, peralatan masak di dapur gue lumayan lengkap, mulai dari panci dan penggorengan hasil colongan dari rumah nyokap, sampe set pisau diskonan dari hasil ngumpulin stamp di Hypermart. Gue juga punya microwave, blender, panci kukus, happycall, dan toaster. Yang masih kurang cuma oven. Secara kayanya resep-resep yang hits, macem steak, kue-kue, sama baked pasta, pasti pada pake oven. Akhirnya, di wedding anniversary kemarin, gue minta dibeliin oven sama laki gue. Sholehah banget ga seh gueee? Minta hadiah tumben-tumbenan yang berfaedah buat keluarga! 😝
Biarpun gue yang request oven, tapi laki gue yang nentuin merk dan tipe ovennya. Alasan pertama, duitnya dari dia. Alasan kedua, gue kalo ditanya mau merk sama tipe apa, pasti jawabnya: yang penting bisa buat manggang. Yang mana, gue tau, sangat ngga ngebantu. Akhirnya, setelah ngulik internet beberapa hari, kita mutusin mau beli oven Kirin tipe 190 RA yang ini.
foto dari sini
Gue sendiri beli oven ini via Tokopedia di seller yang ini. Recommended seller! Responnya cepet plus harganya bersahabat. Gue beli oven ini dengan harga 655 rebu saja. Karena gue pake pengiriman instant courier dan kebetulan lokasi seller deket sama rumah gue, dalam waktu kurang dari 2 jam dari mulai ngontak si seller, oven ini bisa sampai di pangkuan gue.
Untuk review ovennya, bisa diliat di internet yaa. Banyak orang yang lebih berkompeten review dibanding gue yang baru make beberapa kali ini, hihihi. Yang jelas salah satu keunggulan si oven ini, seperti gambar di atas, dia bisa memanggang ayam dengan mode rotisserie. Itu lho, cara memanggang ayam yang ditusukin pake semacem tongkat besi, terus selama proses memasak si ayam jadi muter-muter. Dengan mode rotisserie ini, si ayam jadi bisa mateng dengan lebih menyeluruh. Ngga cuma bagian luarnya, atasnya, atau bawahnya aja.
Btw, kayanya memasak mode rotisserie ngga cuma untuk ayam aja deh. Masak bebek dan daging-dagingan lagi juga bisa.
Gue sendiri pernah masak ayam pake mode rotisserie ini dan hasilnya cukup memuaskan. Cuma, gara-gara resep yang gue pake kurang jelas, jadi si dalemnya si ayam yang nempel tulang masih sedikit kurang mateng. Ya abeeeees, di resep cuma ditulis: panggang dengan suhu panas selama sekitar 30 menit. Suhu panas itu berapaaa, maliiih. Gue panggang 220͒ selama 40 menit aja kok masih begini ya? Lain kali gue masak 250͒ selama sejam aja piyee?
Selain bisa memasak secara rotisserie, keunggulan lain dari oven berkapasitas 19 L ini adalah konsumsi watt-nya yang cukup bersahabat, mulai dari 400W saja. Tapi kalo bagian atas dan bawah si oven mau dipake sekaligus, konsumsi watt-nya juga naik jadi 800W. Which, masih tergolong bersahabat ya.
Btw, berikut ada beberapa makanan yang lumejen sakseis gue buat dengan bantuan oven. Siapatau, bisa jadi referensi bagi para ibu jadi-jadian di luar sana yang lagi berusaha buat belajar masak.
Pastel Tutup
Bahan-bahan:
- kentang 500 gram (kukus hingga cukup lembut, kemudian lumatkan)
- 1 sachet susu bubuk full cream instant
- 1 kotak keju batang (diparut)
- 2 butir telur ayam
- 150 gram daging cincang sapi (ini gue ganti pake sekaleng gede kornet)
- 5 batang sosis sapi (potong kecil-kecil)
- mixed vegetables (cari aja yang beku, banyak di supermarket)
- 50 ml air
- 1 bungkus soun/bihun (rebus hingga lembut)
- 3 sdm margarin untuk menumis
- 1 buah bawang bombay ukuran sedang (potong kecil-kecil)
- 2 buah bawang putih (potong kecil-kecil)
- 1 cup jamur kancing
- gula, garam, merica, pala (secukupnya)
Cara memasak:
- campur sampai merata: kentang (yang sudah dikukus dan dilumat halus) dengan susu bubuk full cream, keju parut, 1 butir telur ayam, serta gula, garam, merica, dan pala
- tumis bawang bombay dan bawang putih dengan margarin
- masukkan daging cincang (atau kornet), sosis, jamur, mixed vegetables ke tumisan, aduk sampai matang
- masukkan air dan bihun, masak sampai air hampir habis
- tambahkan gula, garam, merica, serta pala sesuai selera, coba dicicip dulu, kalo udah enak, matikan api
- oleskan margarin di pyrex, atau wadah apapun yang mau kamu pake
- masukkan campuran kentang di dasar pyrex, oles sedemikian rupa sampai rata
- masukkan isian yang sudah ditumis, ditata dengan rapih dan rapet yaa
- masukkan lagi campuran kentang, oles sedemikian rupa sampai rata dan menutup isi, jadi kaya roti lapis gitu: kentang-isian-kentang
- di atas lapisan kentang, oleskan kuning telur di atas lapisan kentang dengan merata
- panggang si pyrex (yang udah ada isinya, ofkors) dengan suhu 200͒ selama 35 menit
- kalo udah mateng, ati-ati ngambil dari ovennya, selamat menikmati!
Hasilnya: tampakan lumayan, rasa boleh diadu. Serius deh, endeuuusssss! Laki gue yang picky masalah makanan aja bisa abis setengah loyang. Walaupun masih diragukan, itu karena dia kelaperan, apa si pastel tutup beneran enak.
Baked Macaroni Schotel
Bahan-bahan:
- 1 buah bawang bombay ukuran sedang (potong kecil-kecil)
- 2 buah bawang putih (potong kecil-kecil)
- 1 bungkus macaroni (rebus hingga al dente)
- 1 kotak keju batang (diparut)
- 1/2 kotak keju mozarella (diparut)
- 150 gram daging cincang sapi
- 3 buah sosis sapi (potong kecil-kecil)
- 4 butir telur ayam (kocok sampai rata)
- 400 cc + 300 cc susu cair full cream
- 1 buah wortel (potong kecil-kecil)
- 2 sdm tepung terigu
- 2 sdm salted butter
- oregano
- gula, garam, merica, pala (secukupnya)
Cara memasak:
- tumis bawang bombay dan bawang putih dengan salted butter
- masukkan daging cincang, sosis, keju, dan wortel, tumis sampai matang
- masukkan 400 cc susu cair dan telur, aduk hingga rata
- masukkan macaroni, aduk hingga rata
- masukkan gula, garam, merica, dan pala, aduk hingga rata
- cicip rasanya, kalau sudah oke, kecilkan api sampai minimal dan biarkan sampai matang
- sementara itu, buat saus putih di wajan lain: panaskan salted butter, masukkan 300 cc susu cair, tepung terigu, keju parut, dan keju mozarella parut
- untuk si saus putih ini, masaknya dengan api superrrr kecil plus setelah memasukkan terigu harus diaduk dengan cepat yaa, biar ngga menggumpal
- kalau sudah tercampur rata dan mengental, matikan api
- masukkan campuran macaroni ke pyrex, atau wadah apapun yang mau kamu pake
- tuangkan saus putih di atas lapisan macaroni
- taburkan potongan keju parut dan oregano
- panggang si pyrex (yang udah ada isinya, ofkors) dengan suhu 200͒ selama 40 menit
- kalo udah mateng, ati-ati ngambil dari ovennya, selamat menikmati!
Hasilnya: sama seperti si pastel tutup, tampakan lumayan, rasa boleh diadu. Untuk bahan-bahan di atas, selain 4 wadah di atas, masih cukup untuk 1 pyrex lagi. Lumayan banget kaan? Hemat bisa buat bekel suami, istri, dan bocah.
Selain dua resep di atas, seperti yang gue tulis di atas, gue juga pernah masak ayam panggang. Tapi karena bumbu ayamnya pake bumbu jadi *tutup muka* plus hasilnya kurang maksimal, ane ngga tulis di sini ya. Nanti aja kalo udah nemu tips and trick yang passss baru gue tulis lagi. Jadi, gue bagi aja ya foto ayam panggang yang udah jadinya.
Sementara itu, doakan gue yaa, semoga hobi memasak ini bukan sekedar kenoraan punya oven baru euforia sesaat belaka. Gue sih rencananya mau browsing dan nyoba beberapa resep-resep gampil lainnya. Gelar istri sholehah, here I come!
˚
itu oven listrik mba?aku punya hadiah nikah merk kirin jg belum pernah dipake wkwkw alesannya eman listrik 😂🤣😂🤣
ReplyDeleteiya mbaa, oven listrik merk kirin. ternyata SANGAT BERMANFAAT. sampe suami bilang: kenapa ngga dari dulu kita beli oven yaaa? hehehe...
Delete