AKHIRNYA!
Setelah puluhan purnama, gue bisa kembali nulis review film. Sebenernya, akhir-akhir ini gue lumayan sering nonton film, tapi gue terlalu males untuk nulis belum sempet gue review. Post ini sebenernya juga udah beberapa lama ngendon di draft. Soalnya, pada ngga mau kan, gue ngeluarin post ini waktu Aquaman baru banget keluar?
*berasa blognya ada yang baca*
*sapa eluuuu, malih!*
*sapa eluuuu, malih!*
So, langsung aja ya. But first, I should warn you: it's not gonna be a short post and it contains a lot of spoiler. Sorry!
Gue menonton film Aquaman ini dengan ekspektasi lumayan tinggi. Beberapa temen gue bilang kalau ini adalah the best DC movie they ever seen, beside Dark Knight and Wonder Woman. Beberapa lagi bilang kalau Aquaman adalah film DC dengan nyawa Marvel, baik dari segi graphic-nya, visual-nya, action-nya, humornya, dll, you name it. Belum lagi, film ini dikemas dengan durasi nyaris 2.5 jam yang membuat gue berpikir, pastilah ini film oke punya, kalo ngga DC pasti ngga akan berani menyajikan film ini dengan durasi yang lama. Jadi waktu akan menonton film ini, gue luar biasa excited. Gue mempersiapkan diri dengan pipis tiga kali dan mengenyangkan diri dengan makan pempek plus mie goreng Megaria sebelum melangkah ke studio.
Film ini dibuka dengan adegan badai besar di Maine pada tahun 1985, di mana Tom Curry, sang penjaga mercusuar, sedang sibuk memaku-maku jendela rumahnya (biar ngga terbang, maybe?) saat dia tiba-tiba melihat ada yang terdampar di bebatuan pesisir pantai. Yang terdampar ternyata adalah seorang perempuan dengan pakaian yang mencolok, yang sorry to say, mirip banget sama kostum penyanyi dangdut Pantura. Perempuan itu terluka di daerah perut dan terdampar bersama trident alias trisula. Itu lho, senjata berbentuk garpu raksasa. Segera Tom membawa perempuan itu ke dalam rumahnya.
Pergi tamasya ke Binariaaaaa ~~~
Perempuan itu mengenalkan diri sebagai Atlanna, putri dari Atlantis yang kabur karena mau dijodohin oleh orangtuanya. Singkat cerita, daripada dikawin paksa, Atlanna lebih memilih untuk tinggal di daratan. Witing tresno jalaran soko kulino, Atlanna dan Tom akhirnya jatuh cinta. Ngga lama, Atlanna melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Arthur.
Sayangnya Atlanna tidak bisa tinggal lama di daratan bersama suami dan anaknya. Demi keselamatan mereka, Atlanna terpaksa kembali ke Atlantis. Atlanna berjanji akan kembali ke daratan kalau kondisi sudah aman.
Intermezzo sejenak. Di adegan Atlanna berpisah dengan suami dan anaknya, gue nangis dong! Bukan nangis yang menetes doang, tapi nangis yang berlumur umbel. Gue ngebayangin kalau harus jauh dari suami dan bocah-bocah. Huhuhu, aku tak akan sanggup! Pergi kantor pulang malem aja aku mellow, apalagi harus ninggalin dalam waktu lama. Huhuhu.
Aku krayyy di adegan ini!
Aku krayyy di adegan ini!
Lanjoooot...
Arthur tumbuh dewasa tanpa ibunya di sisinya. Ralat. Bukan cuma tumbuh dewasa, tapi tumbuh dewasa, gondrong, berotot, dan tatto-an. Badannya itu loh, kaya abis nelen steroid segalon. Pasti dia member platinum di Celebrity Fitness. Entah bagaimana, Arthur dewasa ini tiba-tiba aja udah dikenal sebagai Aquaman, sang penjaga lautan.
Member CelFit mana, kakakkk?
Suatu hari, dia menggagalkan pembajakan kapal laut Rusia yang dilakukan oleh tim bajak laut yang dipimpin Jesse Kane dan anaknya, David Kane. Dalam pertempuran itu, Jesse Kane meninggal. Kematian Jesse membuat David dendam luar biasa dengan Aquaman, karena David menganggap sebenarnya Jesse tidak perlu mati kalau Aquaman mau menolongnya. Tapi Aquaman saat itu memutuskan tidak mau menolong Jesse karena dia berpendapat Jesse sudah menyakiti banyak orang dan mengganggu keamanan lautan.
Jesse dan David Kane
Jesse dan David Kane
Kita tengok Atlantis dulu sekarang.
Jadi ceritanya, saat Atlanna kembali ke Atlantis dulu, dia jadi dikawin paksa oleh seseorang. Dari kawin paksa itu, Atlanna melahirkan seorang anak laki-laki lagi bernama Orm. Jadi Arthur sebenernya punya saudara tiri bernama Orm yang saat ini jadi Raja Atlan.
Orm ini sangat mendendam ke Arthur, karena saat bapaknya Orm tau kalau Atlanna punya anak di daratan, dia jadi sangat cemburu dan marah. Atlanna dihukum mati dengan diumpankan ke The Trench, mahluk seperti iblis di lautan sebelah sono (entah sebelah mana, maksud gue). Jadi Orm berpendapat, karena keberadaan Arthur lah, ibunya mati.
Orm ini sangat mendendam ke Arthur, karena saat bapaknya Orm tau kalau Atlanna punya anak di daratan, dia jadi sangat cemburu dan marah. Atlanna dihukum mati dengan diumpankan ke The Trench, mahluk seperti iblis di lautan sebelah sono (entah sebelah mana, maksud gue). Jadi Orm berpendapat, karena keberadaan Arthur lah, ibunya mati.
Penuh dendam kesumat!
Orm ini sangat ambisius. Dia berambisi untuk menjadi penguasa lautan dan daratan. Untuk bisa menjadi penguasa lautan, dia harus mempersatukan kerajaan-kerajaan di Atlantis. Langkah pertama untuk misinya itu, dia membujuk Nereus, raja dari Kerajaan Xebel untuk bisa membantunya menaklukan lautan. Nereus awalnya sok pura-pura bimbang. Tapi saat mereka tiba-tiba diserang kapal selam besar, Nereus langsung setuju untuk berkoalisi dengan Orm.
Nereus punya seorang putri bernama Mera, yang berhati baik dan juga berpakaian bak penyanyi dangdut. Why, semua ciwi-ciwi di Atlantis ini pakeannya bak biduan Pantura semua? Apakah Atlantis adalah cikal bakal Pantura??? Mera yang mengetahui rencana Orm dan Nereus untuk menyulut perang, mencoba meminta bantuan kepada Arthur untuk mencegah perang. Caranya? Dengan Arthur menjadi raja, secara dia first born-nya Atlanna, jadi dia yang sebenernya lebih berhak jadi raja dibanding Orm.
Mera, si wanita dangdut #2
Arthur ofkors menolak. Dia sudah damai di daratan. Kenapa harus berperang untuk sesuatu yang dia tidak inginkan?
Setelah menolak permohonan Mera, Arthur pulang bersama Tom dengan mengendarai mobil. Tiba-tiba datang ombak besar. Tom hampir saja hanyut dan tewas, kalau saja tidak muncul Mera yang menolong mereka. Merasa berhutang budi dengan Mera dan merasa kalau keselamatan daratan sedang terancam, Arthur setuju untuk ikut Mera ke Atlantis.
Mera, si wanita dangdut #2
Setelah menolak permohonan Mera, Arthur pulang bersama Tom dengan mengendarai mobil. Tiba-tiba datang ombak besar. Tom hampir saja hanyut dan tewas, kalau saja tidak muncul Mera yang menolong mereka. Merasa berhutang budi dengan Mera dan merasa kalau keselamatan daratan sedang terancam, Arthur setuju untuk ikut Mera ke Atlantis.
Mera membawa Arthur ke Atlantis di bagian pedalaman yang terpencil, di mana Vulko sudah menunggu mereka. Vulko ini sebenarnya semacam perdana menteri di Atlan, yang mana sebenarnya adalah bawahannya Orm. Tapi Vulko sudah bersumpah janji kepada Atlanna kalau dia akan melindungi tahta dan juga Arthur. Vulko bahkan selama ini melatih Arthur untuk bertempur sehingga dia bisa jadi Aquaman. Diam-diam dari Orm, ofkors.
Bersama Vulko, si bintang laut kisut, kata Arthur
Saat Arthur, Vulko, dan Mera sedang mendiskusikan strategi untuk menggulingkan Orm, tiba-tiba ada serangan dari pengawal Atlan. Mereka menahan Arthur karena tidak punya izin masuk ke Atlantis. Mera dan Vulko sayangnya tidak bisa membantu Arthur, kalau tidak, mereka bisa ketauan dong sudah mengkhianati Orm.
Arthur dibawa ke hadapan Orm, yang sudah lama menunggu kesempatan untuk bertemu dengan saudara tirinya. Singkat kata, Arthur dan Orm bertarung di lingkaran api. Ofkors, Arthur kalah karena dia memang tidak kenal medantapi kenalnya jakarta. Di saat Arthur hampir kalah, Mera datang menyelamatkannya dan mereka kabur naik kapal selam. Sejak saat itu terbuka sudah kedok Mera sebagai pengkhianat. Fyi, Mera itu tunangan dari Orm. Bayangkan, betapa tambah dendam kesumatnya Orm karena Mera ternyata selama ini berkhianat!
Arthur dan Mera berkelana mencari The Trident alias trisula sakti yang konon adalah milik raja pertama Atlantis. Trisula itu kabarnya akan membuat pemegangnya jadi penguasa lautan. Demi menggulingkan Orm, Arthur harus dapat menemukan trisula itu.
Perjuangan mencari trisula ngga gampang. Beberapa pertempuran harus Arthur dan Mera lewati. Bahkan mereka bertemu lagi dengan David Kane alias Black Manta yang ternyata bekerja sama dengan Orm. Mereka berpetualang mulai dari lautan, Sahara, sampai lautan dalam di mana terdapat The Trench.
Inget dong, kalau tadi gue bilang Atlanna dihukum mati dengan diumpankan ke The Trench? The surprise is, Atlanna ternyata tidak mati. Dia bertahan hidup dan tinggal di tempat yang konon adalah inti dari bumi. Tempat di mana tersimpan trisula yang dicari-cari oleh Arthur dan Mera. Trisula itu terletak di balik air terjun dan dijaga oleh monster bernama Karathen.
Seperti sudah bisa ditebak, Arthur berhasil mengambil trisula sakti itu, dan dengan itu, resmilah dia menjadi penguasa laut. Badannya juga tiba-tiba berubah jadi glowing dan berbintik-bintik emas. Mungkin itu tanda kalau dia adalah penguasa laut.
Kalo tanggal tua, itu bebintikan emas bisa digadein kaga ya?
Selesai urusan trisula, Arthur beserta bala-balanya langsung menuju ke tempat Orm berada. Ternyata Orm dan bala-balanya sedang berada di Brine. Mereka akan menyerang kerajaan tersebut karena Raja Brine menolak jadi sekutu Orm. Di saat Brine hampir terdesak, Arthur muncul menyelamatkan mereka. Dengan Karathen dan The Trench yang jadi bala-balanya, dan dengan trisula sakti di tangannya, kemenangan Arthur udah bisa dipastikan. Arthur dan Orm juga tidak jadi duel karena kemunculan Atlanna. Semua damai, happy ending.
Sejujurnya, ending dari film ini gampang ditebak dan menurut gue, secara keseluruhan, alur film ini memang gampang banget ditebak. Bahkan di point di atas saat gue bilang 'the surprise is, Atlanna ternyata tidak mati', sebenernya udah rada-rada bisa ketebak sih kalo dia belum mati. Jadi menurut gue, elemen surprise memang bukan jadi kekuatan dan keunggulan dari film ini.
Jadi, bagusnya film ini di mana, dong?
Selama ini, harus diakui, DC hidup dalam bayang-bayang Marvel. Padahal, dibanding Marvel, DC punya heroes yang lebih mendunia lho. Liat aja Batman dan Superman. Anak-anak hampir pasti kenal mereka. Tapi ngga semua anak kenal heroes macem Iron Man, Thor, Dr. Strange, atau Hulk, kan? Tapi kenapa selama ini respon positif dari film dari DC kurang banyak dibanding film dari Marvel?
Kurang populernya film DC ini mungkin karena heroes mereka auranya lebih dark. Bawaannya serius gimanaaa gitu dibandingkan heroes Marvel yang biasanya ngocol-ngocol. Yang kocak biasanya lebih unggul dari yang serius kan? Nah, menurut gue, image DC yang dark itu bisa dipatahkan oleh film Aquaman ini. Aquaman berhasil membuat DC keluar dari zona nyamannya sebagai a-professional-serious-superhero-movie maker dengan selipan jokes yang 'ngena' tanpa terasa berlebihan.
Aquaman juga lebih menonjolkan sisi humanis dari seorang hero. Sisi yang selama ini sering luput dari perhatian DC. Film ini tidak hanya menceritakan Aquaman sebagai superhero penguasa sekaligus penjaga lautan, tapi juga menceritakan kisah hidup dari Arthur as a human. Bagaimana Arthur sebagai seorang 'half-breed' harus kehilangan sosok ibu di masa kecilnya. Bagaimana Arthur harus bersaing dengan adik tirinya dalam memperebutkan tahta untuk bisa menjaga keselamatan dunia. Bagaimana hubungan Arthur dengan bapaknya. Things like that.
Film ini juga tidak hanya menonjolkan sisi baik, positif, dan heroik Aquaman saja. Ada saatnya, di mana Aquaman bisa jadi tidak terlalu bijak mengambil keputusan. Sesuatu yang nantinya bisa berdampak buruk untuknya. Ingat waktu gue bilang dia memutuskan untuk tidak menyelamatkan Jesse Kane? Karena itulah David Kane jadi menaruh dendam kesumat. Tapi mungkin emang harus begitu ceritanya. Biar seru. Biar David Kane jadi Black Manta. Biar musuhnya ngga cuma Orm aja. Biar konfliknya banyak. Kalau ngga, durasi filmnya ngga jadi 143 menit dong.
Krik. Krik. Krik.
Selain itu, sejak trailer Aquaman dirilis, kita sudah bisa melihat kalau film ini menawarkan visual yang memukau, terutama saat adegan bawah laut. Atlantis tervisualisasikan sebagai dunia bawah laut dengan pemandangan yang indah. Adegan perangnya juga didukung banget oleh CGI yang hampir sempurna. Sayang banget gue ngga nonton film ini di 3D atau IMAX. Aku terpaksa mengalah pada usia dengan menonton di Premiere. Punggung tante bisa encok, say, duduk 143 menit kalo bukan di sofa empyuukkk.
Film ini tentunya bukan film yang sempurna. Kekurangan film ini, kalau boleh gue bilang, adalah sosok Aquaman yang digambarkan seperti tidak terkalahkan. Baik Orm maupun Black Manta, sepertinya tidak ada yang benar-benar jadi lawan seimbang bagi Aquaman, apalagi saat dia sudah mendapatkan trisula sakti itu. Selain itu, plissss, ada adegan (terduga) kissing yang dicut dengan sangat kasar. Penonton kuciwa! Ciuman doang, plis, elaaaaah!!! Padahal adegan ciuman Tom sama Atlanna ngga disensor ya? Apakah karena Arthur dan Mera masih di bawah umur? Atau karena mereka bukan pasutri sah???
Singkat kata, despite it's slight flaws, Aquaman is a must watch movie. James Wan selaku sutradara harus diakui sangat sukses mengemas film superhero yang fun, exciting, imaginative, bahkan occasionally silly dalam sebuah petualangan yang menakjubkan. Talking about all those amazing sea creature and scenery! Hat off, James Wan! Siapkan pantatmu untuk duduk selama 143 menit. Kenyangkan perut. Kosongkan kandung kemih.
Happy watching!
P.S.
Ada satu scene di mid-credit! You better stay still!
Arthur dibawa ke hadapan Orm, yang sudah lama menunggu kesempatan untuk bertemu dengan saudara tirinya. Singkat kata, Arthur dan Orm bertarung di lingkaran api. Ofkors, Arthur kalah karena dia memang tidak kenal medan
Arthur dan Mera berkelana mencari The Trident alias trisula sakti yang konon adalah milik raja pertama Atlantis. Trisula itu kabarnya akan membuat pemegangnya jadi penguasa lautan. Demi menggulingkan Orm, Arthur harus dapat menemukan trisula itu.
Perjuangan mencari trisula ngga gampang. Beberapa pertempuran harus Arthur dan Mera lewati. Bahkan mereka bertemu lagi dengan David Kane alias Black Manta yang ternyata bekerja sama dengan Orm. Mereka berpetualang mulai dari lautan, Sahara, sampai lautan dalam di mana terdapat The Trench.
Di Sahara
Gue bingung, ini Black Manta apa ksatria baja hitam???
Inget dong, kalau tadi gue bilang Atlanna dihukum mati dengan diumpankan ke The Trench? The surprise is, Atlanna ternyata tidak mati. Dia bertahan hidup dan tinggal di tempat yang konon adalah inti dari bumi. Tempat di mana tersimpan trisula yang dicari-cari oleh Arthur dan Mera. Trisula itu terletak di balik air terjun dan dijaga oleh monster bernama Karathen.
Seperti sudah bisa ditebak, Arthur berhasil mengambil trisula sakti itu, dan dengan itu, resmilah dia menjadi penguasa laut. Badannya juga tiba-tiba berubah jadi glowing dan berbintik-bintik emas. Mungkin itu tanda kalau dia adalah penguasa laut.
Kalo tanggal tua, itu bebintikan emas bisa digadein kaga ya?
Sejujurnya, ending dari film ini gampang ditebak dan menurut gue, secara keseluruhan, alur film ini memang gampang banget ditebak. Bahkan di point di atas saat gue bilang 'the surprise is, Atlanna ternyata tidak mati', sebenernya udah rada-rada bisa ketebak sih kalo dia belum mati. Jadi menurut gue, elemen surprise memang bukan jadi kekuatan dan keunggulan dari film ini.
Jadi, bagusnya film ini di mana, dong?
Selama ini, harus diakui, DC hidup dalam bayang-bayang Marvel. Padahal, dibanding Marvel, DC punya heroes yang lebih mendunia lho. Liat aja Batman dan Superman. Anak-anak hampir pasti kenal mereka. Tapi ngga semua anak kenal heroes macem Iron Man, Thor, Dr. Strange, atau Hulk, kan? Tapi kenapa selama ini respon positif dari film dari DC kurang banyak dibanding film dari Marvel?
DC Movies
Kurang populernya film DC ini mungkin karena heroes mereka auranya lebih dark. Bawaannya serius gimanaaa gitu dibandingkan heroes Marvel yang biasanya ngocol-ngocol. Yang kocak biasanya lebih unggul dari yang serius kan? Nah, menurut gue, image DC yang dark itu bisa dipatahkan oleh film Aquaman ini. Aquaman berhasil membuat DC keluar dari zona nyamannya sebagai a-professional-serious-superhero-movie maker dengan selipan jokes yang 'ngena' tanpa terasa berlebihan.
Aquaman juga lebih menonjolkan sisi humanis dari seorang hero. Sisi yang selama ini sering luput dari perhatian DC. Film ini tidak hanya menceritakan Aquaman sebagai superhero penguasa sekaligus penjaga lautan, tapi juga menceritakan kisah hidup dari Arthur as a human. Bagaimana Arthur sebagai seorang 'half-breed' harus kehilangan sosok ibu di masa kecilnya. Bagaimana Arthur harus bersaing dengan adik tirinya dalam memperebutkan tahta untuk bisa menjaga keselamatan dunia. Bagaimana hubungan Arthur dengan bapaknya. Things like that.
Forever daddy's son
Film ini juga tidak hanya menonjolkan sisi baik, positif, dan heroik Aquaman saja. Ada saatnya, di mana Aquaman bisa jadi tidak terlalu bijak mengambil keputusan. Sesuatu yang nantinya bisa berdampak buruk untuknya. Ingat waktu gue bilang dia memutuskan untuk tidak menyelamatkan Jesse Kane? Karena itulah David Kane jadi menaruh dendam kesumat. Tapi mungkin emang harus begitu ceritanya. Biar seru. Biar David Kane jadi Black Manta. Biar musuhnya ngga cuma Orm aja. Biar konfliknya banyak. Kalau ngga, durasi filmnya ngga jadi 143 menit dong.
Krik. Krik. Krik.
Selain itu, sejak trailer Aquaman dirilis, kita sudah bisa melihat kalau film ini menawarkan visual yang memukau, terutama saat adegan bawah laut. Atlantis tervisualisasikan sebagai dunia bawah laut dengan pemandangan yang indah. Adegan perangnya juga didukung banget oleh CGI yang hampir sempurna. Sayang banget gue ngga nonton film ini di 3D atau IMAX. Aku terpaksa mengalah pada usia dengan menonton di Premiere. Punggung tante bisa encok, say, duduk 143 menit kalo bukan di sofa empyuukkk.
The beauty of Atlantis
Pasukan hiu
Film ini tentunya bukan film yang sempurna. Kekurangan film ini, kalau boleh gue bilang, adalah sosok Aquaman yang digambarkan seperti tidak terkalahkan. Baik Orm maupun Black Manta, sepertinya tidak ada yang benar-benar jadi lawan seimbang bagi Aquaman, apalagi saat dia sudah mendapatkan trisula sakti itu. Selain itu, plissss, ada adegan (terduga) kissing yang dicut dengan sangat kasar. Penonton kuciwa! Ciuman doang, plis, elaaaaah!!! Padahal adegan ciuman Tom sama Atlanna ngga disensor ya? Apakah karena Arthur dan Mera masih di bawah umur? Atau karena mereka bukan pasutri sah???
Singkat kata, despite it's slight flaws, Aquaman is a must watch movie. James Wan selaku sutradara harus diakui sangat sukses mengemas film superhero yang fun, exciting, imaginative, bahkan occasionally silly dalam sebuah petualangan yang menakjubkan. Talking about all those amazing sea creature and scenery! Hat off, James Wan! Siapkan pantatmu untuk duduk selama 143 menit. Kenyangkan perut. Kosongkan kandung kemih.
Happy watching!
P.S.
Ada satu scene di mid-credit! You better stay still!
Wanita dangdut & bintang laut kisut wkkwkwkw. Belum nonton nih. Tapi memang mau nonton. Kalau film spt ini gpp dispoilerin krn kan yg pengin dilihat bukan plot twistnya tapi actionnya.
ReplyDeletehihihi, iyaaa. sebenernya plotnya gampang banget ketebak sih. jadi emang yang diincer itu action sama visualnya :D
ReplyDelete