Pages

Waspada Wabah Cacar!

Tuesday, April 24, 2018

"Morning, Moms. FYI di Kindergarten B lagi banyak banget yang kena chicken pox. Dari Kelas B2 ada 11 orang, termasuk miss-nya. Dari kelas B3 udah 6 orang dan ada info ada 4 anak yang mulai demam kemarin."

JELEGERRRR.

Bagaikan geledek di siang bolong, info dari salah satu mommy di whatsapp group sekolah Ales langsung buat gue parno. Tau sendiri kan, chicken pox, alias varicella zoster, alias cacar air itu daya tularnya sangaaat tinggi. Secara si Varicella Zoster Virus (VZV) ini bisa menular tidak hanya melalui sentuhan langsung dengan penderita, tapi bisa juga lewat droplet. Artinya, ada orang yang terinfeksi VZV bersin atau batuk di depan kita, ada kemungkinan virus tersebut 'mampir' ke kita. Ngga harus sentuhan dulu baru ketularan.

Btw, orang yang baru terinfeksi aja udah berpotensi untuk menularkan ke orang lain lho, walaupun dia belum mengalami tanda atau gejala cacar. Yess, penyakit ini emang punya masa inkubasi yang relatif lama, bisa sampai 2 - 3 minggu. Artinyaaa, penderita cacar bisa saja sudah terinfeksi VZV 2 - 3 minggu sebelum muncul tanda dan gejala cacar di badannya.

Hasil gambar untuk oh my god gif


Emangnya apa aja sih tanda dan gejala cacar air?

Seperti penyakit infeksi virus lainnya, ofkors, gejala utama adalah demam. Selanjutnya bakal muncul tanda dan gejala lain yang kurang spesifik, seperti badan yang lemes, kurang nafsu makan, dan nyeri kepala. Nah, gongnya dari cacar ini adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Awalnya hanya berbentuk papules, alias bintik merah yang imut-imut. Biasanya si papules ini muncul di area dada, perut, atau punggung sebelum akhirnya menyebar ke seluruh tubuh. Lama-lama, si papules akan bertransformasi menjadi vesicles alias benjolan berisi nanah yang udah amit-amit. Nantinya, vesicles ini akan mengering menjadi krusta sebelum akhirnya menghilang.

Yang harus diperhatikan adalah, penderita cacar itu infeksius mulai dari masa inkubasi sampai dengan krusta-krustanya menghilang. Jadi, memang sebaiknya penderita cacar 'diisolasi' sampai krusta alias bekas cacarnya kering total dan mengeletek, sebelum bisa berbaur dengan orang lain. Talking about kemashlahatan bersama, yes?

Hasil gambar untuk i get it gif


Memangnya cacar air ngga bisa dicegah ya?

Cacar air ADA vaksinnya. Tapi vaksin varicella itu tidak membuat kita 100% kebal terhadap VZV. Melainkan hanya menurunkan kemungkinan terinfeksi VZV, atau kalaupun kita terinfeksi VZV, tanda dan gejalanya (diharapkan) tidak seberat yang belum menerima vaksin. Juga masa pemulihannya (again, diharapkan) lebih cepat dari yang belum menerima vaksin.

So, walaupun tidak 100% mencegah cacar, pemberian si vaksin ini tetep sangat direkomendasikan. Untuk usia pemberian, sesuai dengan program imunisasi pemerintah, vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan pada anak usia 12 bulan. Pemberiannya sendiri dibagi dalam 2 dosis. Dosis pertama pada usia 12 bulan, sedangkan dosis kedua pada 4 - 8 minggu setelah dosis pertama.


Katanya, kalau udah pernah kena cacar, kita ngga bakalan kena cacar lagi ya?

Yes, kamu mungkin tidak akan kena cacar lagi. Tapi, sekali kamu terkena cacar, si VZV ini akan 'mondok' di badanmu seumur hidup. Dia akan tinggal di sistem saraf, umumnya di area persarafan tulang belakang. One day, ketika daya tahan tubuh kita lagi ngga oke, si VZV ini akan 'bangkit' kembali dan menyerang badan kita. Tapi bukan muncul sebagai cacar, melainkan sebagai Herpes Zoster.

Herpes Zoster ini, karena timbul dari virus yang sama seperti cacar, tanda dan gejalanya juga sami mawon dengan cacar. Bedanya, tanda dan gejalanya relatif lebih ringan dari cacar. Bedanya, orang bisa terkena Herpes Zoster lebih dari satu kali di hidupnya. Begitu imun ngga oke, potensial kena lagi, deh.


Siapa aja sih orang yang rentan terkena VZV?

Namapun penyakit virus, tentunya yang rentan adalah yang imunnya belum atau lagi ngga oke. Misalnya bayi, anak-anak (terutama di bawah usia 10 tahun), lansia, penderita penyakit autoimmune, penderita HIV-AIDS, serta wanita hamil. Ohyesss, wanita hamil, jauh-jauhlah dari penderita cacar atau Herpes Zoster. Tau sendiri kan bahayanya sakit bagi wanita hamil? Selain dari virusnya itu sendiri, wanita hamil kan ngga bisa sembarangan dapet obat. Jadi, yaa, rada tricky lah penanganannya.


Kalau udah terlanjur kena cacar, gimana penanganannya?

Sebenernya, karena cacar itu disebabkan oleh infeksi virus, penyakit ini ngga membutuhkan pemberian obat. Tapi memang terkadang dokter merekomendasikan untuk diberikan acyclovir alias obat antiviral yang bisa membantu menghambat replikasi virus, sehingga penyembuhan diharapkan lebih cepat terjadi. Selain itu, bisa diberikan juga anti-piretik analgesik yang berfungsi mengurangi demam dan nyeri pada tubuh.

Yang ngga kalah penting dari obat-obatan adalah merawat si lesi cacar alias pustule/vesicle/krusta yang ada. Inget, hindari untuk menggaruk si lesi cacar ini. Berikut ada beberapa tips dari gue untuk merawat lesi cacar:

- hindari menggaruk
- potong kuku jari tangan sependek mungkin, in case tanpa sadar kita ngegaruk si lesi cacar
- boleh dipakai lotion yang bisa untuk mengurangi gatel, misalnya caladine lotion
- mandi dengan air dingin untuk mengurangi gatal sekaligus mencegah iritasi dari lesi cacar
- lesi cacar, baik yang berbentuk pustule/vesicle/krusta, JANGAN DIGANGGU GUGAT. Jangan dipecahin. Jangan dikelentek. Biarin sembuh sendiri

Ohya, buat penderita cacar, jangan lupa untuk 'mengisolasi' diri sendiri. Ingat, kamu itu sangaaat menular, hehehe. Apalagi buat yang punya baby atau anak kecil, usahain untuk tidak berkontak sampai krusta cacarnya gugur. Ngga tega banget kaaan kalo bocah kena cacar, huhuhu.

Hasil gambar untuk so sad gif


Di sekitar kita ada yang kena cacar nih, gimana cara supaya kita ngga ketularan?

Mencegah ketularan itu susyeh banget ya. Satu-satunya cara adalah menghindari kontak dengan si penderita cacar. Kemaren waktu ada info wabah cacar di sekolah Ales, beberapa ibu-ibu langsung memutuskan untuk mengandangkan anaknya, hehehe. Yaa itu boleh juga lah yaa, namanya usaha untuk mencegah. Kalo gue sendiri, berhubung Ales anak yang kalo udah sekali ngga masuk sekolah langsung 'lupa' rasanya sekolah, masih tetep membiarkan Ales sekolah. Ofkors, gue membekali dia dengan vitamin plus membaweli cus dengan pesen begitu pulang sekolah langsung seret Ales pulang. Hahahaha, parno yee cyinnn.

Jadi saran gue, untuk usaha mencegah ketularan cacar dapat lewat menghindari kontak dengan penderita dan memperkuat sistem imun kita. Boleh dengan asupan vitamin, makanan bergizi, dan istirahat yang cukup, yaa.


So, buibu, kalau menerima info ada wabah cacar di sekitar kita, jangan panik....atau at least, jangan panik doang, tapi langsung bertindak buat mikir caranya gimana supaya kita ngga ikut ketularan, hehe. 

Btw, tumben-tumbenan yah gue sharing yang rada bener, hahahaha. Ciao!




2 comments:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS