Alohaaaa...
Singkat cerita, kemarin gue dan laki gue nonton Ant-Man and The Wasp. Kalo gue harus ngasih satu kata buat ngungkapin film ini, gue akan pilih kata entertaining alias menghibur. Because, indeed, this movie is a very entertaining one. Durasi selama 118 menit bener-bener ngga terasa, berlalu begitu aja. Rasanya, dari awal sampai akhir, film ini dipenuhi oleh plot, tanpa terasa overload. Bravo, untuk sutradara dan para kru film ini! 👏👏👏
Tadinya gue mau nulis review film ini secara keseluruhan, lengkap dengan jalan cerita dan pendapat gue tentang film ini. Yang mana berarti amat sangat mengandung spoiler. Bukan tadinya, ding. Gue udah nulis dan udah tersimpan dengan rapih di draft blog ini. Tapi, berhubung hari ini baru hari kedua pemutaran film ini, gue masih ngga tega menyuguhkan spoiler ke kalian-kalian. Yang mau baca spoiler dari gue, sabar yhaaaaa...
*berasa blognya banyak yang baca aja*
Ngga nulis spoiler bukan berarti gue ngga bisa kasih review buat film ini. Gue malah akan nulis hal-hal yang menurut gue jadi bekel penting buat kalian untuk nonton film ini, sekaligus point-point yang (gue anggep) penting dari film ini.
Oke, langsung aja yaa...
Watch These Movies before Watching Ant-Man and The Wasp
- Ant-Man (film yang pertama)
- Avengers: Civil War
- Avengers: Infinity War
Kalo pun lo udah nonton, seandainya punya waktu, gue saranin buat nonton ulang lagi tiga film di atas. Karena cerita dari Ant-Man and The Wasp ini amat-sangat berkaitan dengan tiga film di atas.
Ada musuh baru?
Yang udah pernah liat trailer Ant-Man and The Wasp mungkin tau, kalau ada musuh baru di film ini. Musuh yang bukan musuh Avengers lainnya. Karakter bernama Ghost alias Ava yang diperankan oleh Hannah John-Kamen ini diceritakan punya 'kekuatan super' untuk menembus benda-benda. Walaupun demikian, setelah nonton film ini, gue ngga sepenuhnya setuju kalau Ava adalah musuh atau tokoh villain.
Kenapa? Nonton sendiri yaaaa...
Selain Ghost alias Ava, ada juga tokoh yang bernama Sonny Burch. Sebenernya dia bukan jahat sih, cuman licik aja. Tapi karena dia punya niat untuk merebut sesuatu yang jadi miliknya Hank dan Hope, dia jadi cukup 'mengganggu' di film ini.
Quantum Realm
Quantum realm alias alam kuantum merupakan intisari dari film ini. Di film Ant-Man pertama, quantum realm sempat disinggung saat Ant-Man (Scott Lang) terjebak di dalamnya. Quantum realm juga merupakan tempat di mana Janet van Dyne (istri dari Hank Pym, sekaligus ibu dari Hope) dipercaya terjebak di dalamnya. Nah, cerita-cerita ini sudah pernah diceritakan di film Ant-Man pertama di tahun 2015. Thus, I really advice you to watch that movie before this one.
Pembagian Peran yang Merata
Walaupun judulnya adalah Ant-Man and The Wasp, tapi entah kenapa gue merasa dalam film ini tidak ada tokoh yang benar-benar jadi tokoh utama. Semua tokoh, mulai dari Ant-Man (Scott Lang), The Wasp (Hope), Hank Pym, sampai Janet van Dyne menjadi pusat cerita dari film ini. Which is good, karena terkadang film terlalu konsen dengan tokoh utama sebagai pusat cerita sampai-sampai melupakan posisi dan kondisi dari tokoh-tokoh lainnya.
Avengers: Civil War
Yang udah pernah nonton film Avengers: Civil War mungkin ngeh kalau Ant-Man turut berperan serta di film itu sebagai anggota dari team Captain America. Walaupun penampilannya cukup keren dan singkat di film itu, sayangnya, berhasil membuat statusnya jadi kriminal.
Inget kan, ada adegan dari Ant-Man dipenjara bersama team Captain America lainnya?
Efek dari keterlibatannya itu membuat dia dijatuhi hukuman oleh FBI. Ngga dipenjara sih, 'cuma' jadi tahanan rumah selama dua tahun. Tapi tentunya, jadi tahanan rumah berarti merenggut kebebasan Lang untuk beraksi. Bukan cuma kebebasan Lang yang terenggut, Hank dan Hope juga ikut-ikutan terseret akibat dari aksi Lang di Jerman. Thus, Hank dan Hope di film ini jadi semacem buronannya FBI.
Giant Ant-Man
Again, yang udah pernah nonton film Avengers: Civil War mungkin pernah liat kalau Ant-Man pernah berubah jadi raksasa di film itu...which, rada ngga sinkron sama namanya ((ANT-MAN)). Di film Ant-Man and The Wasp ini, sekali lagi (atau berkali-kali, ya?), Ant-Man akan merubah dirinya jadi raksasa.
Keluarga Bahagia Scott Lang
Kalau di film Ant-Man pertama diceritakan tentang terpuruknya Scott Lang dalam hal keluarga, di film kedua ini justru sebaliknya. Scott Lang sudah kembali mendapat kepercayaan dari mantan istrinya, at least dalam hal mengasuh Cassie, putri tunggal mereka. Bahkan Scott Lang, mantan istrinya, dan suami baru mantan istrinya digambarkan begitu rukun, damai, dan gemah ripah loh jinawi. Pelukan mulu. Yaa, kaya Anang-Ashanty-Krisdayanti, deh!
The X-Con
Di film ini juga diceritakan tentang teman-teman X-Con dari Scott Lang. Yang mana semuanya adalah mantan narapidana yang sedang berusaha hidup baik dengan membentuk perusahaan alat keamanan bersama. Yang paling menarik perhatian, tentu saja, adalah Luis. Teman Lang yang paling kocak dan ngebuat film ini makin terasa menyenangkan.
Ant-Man dan The Wasp
Ternyata, sejak film Ant-Man yang pertama, hubungan Ant-Man dan The Wasp lumayan berkembang. Di film ini, disebutkan kalau Ant-Man dan The Wasp ternyata sempet pergi bareng buat berlatih dan ber-ber lainnya. Makanya, pas Scott Lang pergi diem-diem untuk ngebantu Captain America di Civil War, Hope sempet ngerasa sakit hati banget, Apalagi ternyata Lang ketangkep dan jadi nyusahin banget buat Hope dan Hank Pym.
Bill Foster
Di film ini, Bill Foster diceritakan sebagai kolega Hank Pym saat masih bekerja di SHIELD. Gue merasa peran dia cukup signifikan di film ini, bahkan mungkin dapat lebih signifikan ke depannya....mengingat ending dari film ini.
Post-credit(s)
Seperti film Marvels pada umumnya, film ini juga menyuguhkan post-credit. Dua post-credit tepatnya. Yang pertama, ada setelah mid-credit. Yang kedua, ada di ujung bangeeeeet, betah-betahin aja nunggu credit-nya selesai hahaha. Btw, kalau gue boleh kasih bocoran, dari dua post-credit itu, ada satu yang AMAT SANGAT BERFAEDAH, sementara satunya AMAT SANGAT TIDAK BERFAEDAH. Yang mana yang berfaedah dan yang mana yang ngga berfaedah? Tonton aja sendiri yaaaa, hihihi.
Ringan dan Minim Konflik
Kalau film Marvels lainnya diceritakan punya banyak konflik yang berat, beda banget dengan film Ant-Man and The Wasp ini. Film ini 'konflik'-nya cenderung simpel dan menurut gue ngga ada musuh yang bener-bener sakti mandraguna macem Thanos gitu. Tokoh villain-nya ya cuma Ghost dan Sonny Burch, yang mana lebih cenderung ke licik daripada jahat. Walaupun demikian, ulah mereka ya juga bikin Lang, Hank, dan Hope cukup repot. Jadi secara jalan cerita, yaaa, masih bisa dibilang enteng banget lah, dibanding standard film Marvels pada umumnya.
Yang menegangkan, justru ada di post credit, bukan di dalem filmnya, huahahaha.
After all, seperti yang udah gue tulis di atas, film ini amat sangat menghibur. Dengan alur yang relatif ringan (dibandingkan dengan film Marvels lainnya), film ini cocok ditonton untuk orang-orang yang udah kebanyakan drama di hidupnya #eh. Karena nontonnya jadi terhibur, bukan jadi tambah stress, hahaha. Selain itu, yang gue suka lagi adalah penyajian joke di film ini pas banget. Ngena, ngga ngoyo, dan ngga vulgar. Pantesan, dikasih rating 13+ di Indonesia. Masih layak banget lah, ditonton sama bocah.
So, for me, it's an absolutely YAY to watch.
Yaa, intinya, have fun nonton filmnya. Really worth to watch, lah. Monmaap kalo ternyata menurut pemirsa ada spoiler di postingan ini. 😁
Sampai jumpa di review film berikutnya! 💋💋💋
wah baru mau nonton nih
ReplyDeleteselamat nonton yaa.. bagus kok :D
ReplyDeleteAnt man 1 aku lupa blaaaas hahahha. Berarti hrs nonton dulu sebelum nonton yg kedua ini :). Ga jadi2 mau monton filmnya. Malah skr udh ada film si dwayne johnson juga lagi hahahaha.. Makinlah mengalau..
ReplyDeletedwayne yang skyscrapper atau apa itu yaa? bentar lg juga ada mission impossible baru lagi yaa? ant man dulu ajaaa, hihihi... :D
Delete